Hidroponik ebb flow atau yang lebih dikenal sebagai hidroponik pasang surut adalah salah satu hidroponik yang telah memiliki banyak kelebihan baik dari proses maupun hasilnya. Sesuai dengan namanya hidroponik ebb flow memiliki ciri khas yaitu penggunaan prinsip nutrisi pasang surut pada tehnik irigasinya.
Jadi dalam kerjanya terdapat dua fase yaitu fase pasang dimana tanaman dibanjiri larutan nutrisi, dan fase surut dimana tanaman tidak diberi nutrisi (nutrisi di surutkan). Sistem hidroponik ini sudah banyak dikembangkan dalam sekala hobi maupun komersil.
Struktur hidroponik ebb flow tergolong sederhana, pembuatannya mudah dan hemat energi. Tehnik ini menggunakan sistem sirkulasi yaitu larutan nutrisi yang telah digunakan akan digunakan kembali secara berulang ulang. Dalam melakukan sirkulasi dilakukan dengan cara bertahap, menggunakan irigasi yang memungkinkan untuk pasang dan surut.
Dengan perawatan yang tepat hasil dari hidroponik ebb flow sangat baik bahkan dapat bersaing dengan sistem yang lain seperti NFT atau aeroponik. Apalagi dilihat dari biaya oprasionalnya yang lebih murah salah satunya karena penggunaan listrik yang jauh lebih hemat. Hal ini dikarenakan air nutrisi yang digunakan tidak dialirkan secara terus menerus melainkan dalam waktu tertentu aliran air dihentikan.
Ebb flow juga sangat toleran mengenai penggunaan bahan baku pembuatanya karena tidak menggunakan bahan khusus. Bahkan bahan yang digunakan dapat menggunakan bahan yang mudah ditemukan disekitar kita seperti wadah bekas. Selain itu juga tidak tergantung pada batasan ukuran tertentu. Dalam satu sistem kita dapat menanam dalam jumlah sedikit ataupun banyak. Banyak jenis tanaman yang dapat ditanam dalam ebb flow seperti sayur sayuran seperti sawi, slada, kangkung, tomat cabe hingga jenis umbi umbian.
Kedalaman wadah yang ideal antara 20-30 cm dengan harapan dapat ditanami berbagai jenis tanaman. Media tanam yang digunakan seperti krikil, pecahan batu bata, hydrootan, sirtu, rockwool, atau arang sekam. Semua jenis media tanam tersebut memiliki kelebihan masing masing.
Bagian yang kedua yaitu bagian penampung atau tandon nutrisi dan aliran sirkulasi. Pada bagian ini terdiri dari tempat penampung / wadah yang digunakan untuk menampung seluruh nutrisi. Karena digunakan untuk menampung nutrisi ukuran wadah harus lebih besar dari volume nutrisi sebelum nutrisi di pompakan ke bagian media tanam.
Untuk membuat sirkulasi digunakan sebuah pompa yang kemudian disalurkan menggunakan pipa atau selang air menuju bagian media tanam. Pada bagian bawah wadah media tanam diberi lubang yang fungsinya untuk menyurutkan nutrisi. Nutrisi dari bagian media tanam akan dialirkan kembali ke wadah penampung nutrisi.
Pada saat wadah media tanam dipenuhi larutan nutrisi pompa akan di matikan dan pada masa ini fase penyurutan dimulai. Pompa dimatikan secara otomasis menggunakan timer yang dipasang pada saklar pompa. Pada fase penyurutan aliran nutrisi secara perlahan akan dialirkan kembali menuju tandon melalui pipa penyurutan.
Pada fase penyurutan media tanam akan tetap lembab dan pada fase ini media tanam juga akan menjadi lebih panas sehingga akan tersimpan oksigen di dalam media tanam. Pada saat fase pasang air nutrisi akan mulai merendam media tanam. Oksigen yang terdapat pada rongga media tanam akan keluar sehingga akan tercampur dengan nutrisi. Dalam proses ini nutrisi akan menjadi kaya akan oksigen yang baik untuk tumbuh kembang tanaman.
Jadi dalam kerjanya terdapat dua fase yaitu fase pasang dimana tanaman dibanjiri larutan nutrisi, dan fase surut dimana tanaman tidak diberi nutrisi (nutrisi di surutkan). Sistem hidroponik ini sudah banyak dikembangkan dalam sekala hobi maupun komersil.
Struktur hidroponik ebb flow tergolong sederhana, pembuatannya mudah dan hemat energi. Tehnik ini menggunakan sistem sirkulasi yaitu larutan nutrisi yang telah digunakan akan digunakan kembali secara berulang ulang. Dalam melakukan sirkulasi dilakukan dengan cara bertahap, menggunakan irigasi yang memungkinkan untuk pasang dan surut.
Dengan perawatan yang tepat hasil dari hidroponik ebb flow sangat baik bahkan dapat bersaing dengan sistem yang lain seperti NFT atau aeroponik. Apalagi dilihat dari biaya oprasionalnya yang lebih murah salah satunya karena penggunaan listrik yang jauh lebih hemat. Hal ini dikarenakan air nutrisi yang digunakan tidak dialirkan secara terus menerus melainkan dalam waktu tertentu aliran air dihentikan.
Ebb flow juga sangat toleran mengenai penggunaan bahan baku pembuatanya karena tidak menggunakan bahan khusus. Bahkan bahan yang digunakan dapat menggunakan bahan yang mudah ditemukan disekitar kita seperti wadah bekas. Selain itu juga tidak tergantung pada batasan ukuran tertentu. Dalam satu sistem kita dapat menanam dalam jumlah sedikit ataupun banyak. Banyak jenis tanaman yang dapat ditanam dalam ebb flow seperti sayur sayuran seperti sawi, slada, kangkung, tomat cabe hingga jenis umbi umbian.
Bagian hidroponik ebb flow
Dalam sistem ebb flow terbagi menjadi dua bagian. Bagian yang pertama baigan media tanam, yang digunakan sebagai tempat tumbuh tanaman. Bagian ini dibuat dalam wadah yang diberi media tanam. Wadah yang digunakan dapat berupa ember, box penyimbanan, baki atau lainnya, yang penting wadah itu dapat digunakan sebagai tempat menampung air.Kedalaman wadah yang ideal antara 20-30 cm dengan harapan dapat ditanami berbagai jenis tanaman. Media tanam yang digunakan seperti krikil, pecahan batu bata, hydrootan, sirtu, rockwool, atau arang sekam. Semua jenis media tanam tersebut memiliki kelebihan masing masing.
Bagian yang kedua yaitu bagian penampung atau tandon nutrisi dan aliran sirkulasi. Pada bagian ini terdiri dari tempat penampung / wadah yang digunakan untuk menampung seluruh nutrisi. Karena digunakan untuk menampung nutrisi ukuran wadah harus lebih besar dari volume nutrisi sebelum nutrisi di pompakan ke bagian media tanam.
Untuk membuat sirkulasi digunakan sebuah pompa yang kemudian disalurkan menggunakan pipa atau selang air menuju bagian media tanam. Pada bagian bawah wadah media tanam diberi lubang yang fungsinya untuk menyurutkan nutrisi. Nutrisi dari bagian media tanam akan dialirkan kembali ke wadah penampung nutrisi.
Cara kerja hidroponik ebb flow
Nutrisi yang diletakkan ditandon akan dialirkan menggunakan pompa air menuju media tanam. Nutrisi yang dialirkan terus menerus akan menyebabkan media taman akan dibanjiri larutan nutrisi pada fase ini dinamakan fase pasang. Pada fase pasang tanaman akan mendapatkan nutrisi secara penuh karena nutrisi akan merendam seluruh akar tanaman. Untuk menghindari nutrisi tumpah dipasang pipa pembuangan yang di gunakan sebagai pembatas maksimal nutrisi, nutrisi yang berlebih dialirkan menuju tandon.Pada saat wadah media tanam dipenuhi larutan nutrisi pompa akan di matikan dan pada masa ini fase penyurutan dimulai. Pompa dimatikan secara otomasis menggunakan timer yang dipasang pada saklar pompa. Pada fase penyurutan aliran nutrisi secara perlahan akan dialirkan kembali menuju tandon melalui pipa penyurutan.
Pada fase penyurutan media tanam akan tetap lembab dan pada fase ini media tanam juga akan menjadi lebih panas sehingga akan tersimpan oksigen di dalam media tanam. Pada saat fase pasang air nutrisi akan mulai merendam media tanam. Oksigen yang terdapat pada rongga media tanam akan keluar sehingga akan tercampur dengan nutrisi. Dalam proses ini nutrisi akan menjadi kaya akan oksigen yang baik untuk tumbuh kembang tanaman.
Terima Kasih anda telah berkunjung dan berkomentar. Kritik dan Saran yang membangun untuk Blog Guyub Tani akan memberikan kembali kontribusi kepada anda. EmoticonEmoticon