Untuk menghasilkan lele yang berkualitas dan kuantitas yang baik perlu melakukan tahapan tahapan dengan benar. Berikut saya akan menjelaskan tahapan tahapan bedidaya lele sisten bioflok dari mulai awal sampai panen.
Kolam dapat di buat menggunakan bahan terpat, fiber ataupun dari bahan semen. tinggi kolam sekitar 110 cm dengan sedangkan diameternya dapat disesuaikan dengan kebutuhan (misal D1, D2, D3, atau D4).Kusus untuk kolam semen yang baru perlu dilakukan tindakan khusus karena pada kolam baru masih banyak mengandung bahan sisa semen yang dapat meracuni ikan.
Perlu diingan agar hasil maksimal jangan pernah matikan aerator. setelah itu tuggu dan air akan siap digunakan setelah 7 sampai 10 hari. ciri ciri air hasil fermentasi yang baik, air berwarna agak kecoklat coklatan. didalam kolam terdapat flok atau gumpalan gumpalan kecil yang cukup banyak. flok inilah yang nantinya akan menjadi makanan ikan secara alami.
Sebelum melakukan penebaran benih perlu dilakukan penyesuaian suha ikan dengan suhu kolam. Tujuannya agar saat ikan masuk kolam tidak terjadi stres berlebihan. caranya sengan menempatkan bibit pada wadah plastik atau ember kemudian masukkan wadah kedalam kolam. Tunggu beberapa saat kurang lebih 5 sampai 10 menit agar suhu air di dalam ember sama dengan suhu kolam. Setelah itu baru masukkan benih kedalam kolam secara perlahan dengan cara memiringkan ember hingga semua bibit masuk kedalam kolam.
Pembuatan fermentasi dapat dilakukan dengan cara. mencampur probiotik dengan air sebanyak 25% dari berat pakan dengan yang akan difermentasi. campur dengan merata kemudian masukkan pakan kedalam wadah dan tutup dengan rapat. pakan akan siap digunakan setelah 48 jam.
Manfaat penyortiran untuk menghindari kanibalisme karena biasanya lele yang besar akan memakan lele yang lebih kecil. Selain itu agar lele dapat dirawat dengan intensif sehingga pertumbuhannya bisa normal kembali. Setelah penyortiran masukkan lele pada kolam yang berbeda sesuai dengan ukurannya jadi kita membutuhkan 2 atau 3 kolam.
Baca juga : Kenapa Harus Memilih Budidaya Lele Bioflok? Demikian artikel kali ini semoga bermanfaat. Salam Guyub Tani
Pembuatan Kolam
Untuk kolam bioflok menggunakan kolam bundar atau yang mendekati bundar. Alasan penggunaan kolam bundar karena kolam bundar tidak memiliki sudut ikan akan berenang berputar mengelilingi kolam tanpa menemukan ujung. selain itu distribusi oksigen dari aerator akan meerata.Kolam dapat di buat menggunakan bahan terpat, fiber ataupun dari bahan semen. tinggi kolam sekitar 110 cm dengan sedangkan diameternya dapat disesuaikan dengan kebutuhan (misal D1, D2, D3, atau D4).Kusus untuk kolam semen yang baru perlu dilakukan tindakan khusus karena pada kolam baru masih banyak mengandung bahan sisa semen yang dapat meracuni ikan.
Persiapan Air
Setelah kolam jadi isi air dnegan ketinggian 90 sampai 100 cm kemudian dilakukan penjernihan menggunakan kaporit dengan takaran 20 sampai 30 gram/m3. air diaerosi sterus menerus selama 24 jam nonstop selama 3 hari. Setelah 3 hari efek kaporit akan hilang kemudian masukkan molase tetes tebu atau gula merah cair. hari berikutnya masukkan probiotik kedalam kolam. Hari berikutnya masukkan garam grosok kedalam kolam.Perlu diingan agar hasil maksimal jangan pernah matikan aerator. setelah itu tuggu dan air akan siap digunakan setelah 7 sampai 10 hari. ciri ciri air hasil fermentasi yang baik, air berwarna agak kecoklat coklatan. didalam kolam terdapat flok atau gumpalan gumpalan kecil yang cukup banyak. flok inilah yang nantinya akan menjadi makanan ikan secara alami.
Pemilihan Bibit
Bibit yang baik diambil dari induk yang berkualitas dan dipelihara dengan baik. Bibit yang baik harus memiliki ukuran yang sama, lincah dan tidak ada luka atau cacat pada tubuhnya. Usahakan dari induk yang sama agar seragam. Kita dapat menebar benih dari ukuran kecil 34 atau yang sedah besar 78.Sebelum melakukan penebaran benih perlu dilakukan penyesuaian suha ikan dengan suhu kolam. Tujuannya agar saat ikan masuk kolam tidak terjadi stres berlebihan. caranya sengan menempatkan bibit pada wadah plastik atau ember kemudian masukkan wadah kedalam kolam. Tunggu beberapa saat kurang lebih 5 sampai 10 menit agar suhu air di dalam ember sama dengan suhu kolam. Setelah itu baru masukkan benih kedalam kolam secara perlahan dengan cara memiringkan ember hingga semua bibit masuk kedalam kolam.
Menyiapkan Pakan Fermentasi
Agar pertumbuhan lele lebih maksimal perlu di berikan pakan yang berukualitas. Untuk membuat pakan yang berkualitas baik pakan perlu di fermentasi. Fermentasi jega bermanfaat menyehatkan pencernaan ikan sehingga makanan yang dimakan lele akan maksimal diserap sehingga ikan akam lebih cepat besar dan lebih sehat.Pembuatan fermentasi dapat dilakukan dengan cara. mencampur probiotik dengan air sebanyak 25% dari berat pakan dengan yang akan difermentasi. campur dengan merata kemudian masukkan pakan kedalam wadah dan tutup dengan rapat. pakan akan siap digunakan setelah 48 jam.
Pemberian Pakan
Pencernaan lele dapat mencerna makanan dengan baik membutuhkan waktu kurang lebih 8 sampai 9 jam. Jadi lele sebaiknya diberi makan sehari cukup 2 kali pada pagi hari dan sore hari. Pakan diberikan dengan takaran 3 sampai 6 persen berat ikan. atau dengan tingkar kekenyangan 80%. setiap 1 kali dalam seminggu lele dipuasakan dan penggunaan pakan dapat dikurangi 30% setelah flok didalam kolam sudah banyak.Penyortiran
Pertumbuhan lele biasanya tidak seragam karena beberapa faktor seperti kalah dalam persaingan perebutan makan atau memang dasar dari ikannya memiliki pertumbuhan yang lambat. Penyortiran dilakukan setiap 3 minggu sekali dan 2 atau 3 kategori berdasarkan ukuran ikan.Manfaat penyortiran untuk menghindari kanibalisme karena biasanya lele yang besar akan memakan lele yang lebih kecil. Selain itu agar lele dapat dirawat dengan intensif sehingga pertumbuhannya bisa normal kembali. Setelah penyortiran masukkan lele pada kolam yang berbeda sesuai dengan ukurannya jadi kita membutuhkan 2 atau 3 kolam.
Panen
Panen merupakan bagin yang ditunggu tunggu para petani. Lele siap panen setelah Usia 2,5 sampai 3 bulan tergantung pertumbuhan ikan. sedangkan isi setiap Kilonya sekitar 8 sampai 10 ekor untuk konsumsi. sedangkan 1 sampai 3 ekor untuk pemancingan biasanya membutuhkan pemeliharan yang lebih lama.Baca juga : Kenapa Harus Memilih Budidaya Lele Bioflok? Demikian artikel kali ini semoga bermanfaat. Salam Guyub Tani
5 komentar
Write komentarSelamat siang mas, mau tanya. Semisal menggunakan air sumur apakah harus menggunakan kaporit juga mas pada tahap persiapan air?
ReplyPertanyaan selanjutnya mengenai jumlah takaran dari molase, probiotik, dan garam yg diberikan berapa jumlahnya mas?
Terimakasih
Mau nanya ni,ketika penyebaran benir. Apa airator tetep hidup sampe panen ?
Replyaerator dinyalakan sejak air mulai dimasukkan pada kolam sampai panen. fungsi aerator untuk menambah oksigen dan mengaduk air jadi kalau aerator dimatikan dalam waktu yang lama keseimbangan air kolam akan terganggu.
Replyair tidak selalu harus dikasih kaporit, kaporit diberikan pada air yang kotor/keruh. kalau menggunakan air sumur biasanya saya hanya mendiamkan air sekitar 3hari sampai seminggu biar airnya menjadi bagus.
Replyuntuk penggunaan molase dan probiotik dapat dibaca ditulisan saya yg lain Persiapan Air Kolam Lele Bioflok Dengan Baik
maaf baru bisa membalas semoga bermanfaat
Terima Kasih anda telah berkunjung dan berkomentar. Kritik dan Saran yang membangun untuk Blog Guyub Tani akan memberikan kembali kontribusi kepada anda. EmoticonEmoticon