Bagi lele air merupakan media utama sebagai habitatnya. Semua jenis ikan termasuk lele tak akan bisa hidup tanpa adanya air. Lele memiliki dua cara untuk mengambil oksigen yang pertama lewat air yang disaring menggunakan ingsang. Selain ingsang lele juga dapat mengambil oksigen secara lengsung di udara luar air. meskipun begitu lele tetap saja tidak dapat hidup tanpa air.
Untuk menghasilkan lele yang berkualitas tentunya perlu tempat (habitat) yang berkualitas. Itu sebabnya perlu dilakukan persiapan atau pengaturan air agar diperoleh hasil yang maksimal. Tahapan tahapan ini tidak sulit tapi kita perlu teliti.
Dalam bioflok kita menggunakan kolam bundar, septelah kolam siap perlu dilakukan persiapan air sebelum bibit siap ditebar. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan kondisi air dengan kebutuhan hidup lele. Karena habitat lele dengan ikan jenis lele berbeda jadi perlu persiapan yang berbeda pula.
Persiapan air bioflok dipbutuhkan waktu kurang lebih 10 sampai 15 hari. dan dilakukan dengan urut agar hasilnya maksimal. berikut langkah langkah yang perlu dilakukan.
Jangan menggunakan garam dapur karena garam dapur sudah melalui proses pabrik yang panjang yang berakibat tidak dapat menghilangkan atau menghambat parasit dan bakteri pathogen. Agar garam larut dengan air secara merata diamkan selama sehari.
Molase namtinya juga berfungsi sebagai makanan dari probiotik yang akan diberikan pada hari berikutnya. Pemberian molase juga dapat meningkatkan C:N rasio menjadi lebih tinggi sehingga bakteri heterotroof lebih berpeluang untuk hidup dan mendominasi kolam.
setelah pemberian probiotik air didiamkan selama kurang lebih 10 hari. Hal ini bertujuan agar probiotik dapat berkembang dengan baik sengingga pembentukan flok akan lebih maksimal.
ciri ciri air yang siap atau berhasil, air akan berwarna kecoklatan dan berbau khas (tidak berbau busuk). Sekalilagi saya ingatkan selama proses persiapan kolam jangan mematikan aerator agar tingkat keberhasilannya lebih maksimal.
Penting dalam bioflok kolam harus berada ditempat yang teruh untuk menghindari terik matahari berlebih dan menghindari masuknya air hujan. apabila sampai kemasukan air hujan dapat berakibat fatal tehadap kesetabilan kolam karena air hujan bersifat asam. Air yang terlalu asam dapat menghambat pertumbuhan dan dapat berakibat kematian ikan. jadi apabila kemasukan air hujan segera lakukan pengecekan dan segera lakukan tindakan netralisir.
Untuk menghasilkan lele yang berkualitas tentunya perlu tempat (habitat) yang berkualitas. Itu sebabnya perlu dilakukan persiapan atau pengaturan air agar diperoleh hasil yang maksimal. Tahapan tahapan ini tidak sulit tapi kita perlu teliti.
Dalam bioflok kita menggunakan kolam bundar, septelah kolam siap perlu dilakukan persiapan air sebelum bibit siap ditebar. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan kondisi air dengan kebutuhan hidup lele. Karena habitat lele dengan ikan jenis lele berbeda jadi perlu persiapan yang berbeda pula.
Persiapan air bioflok dipbutuhkan waktu kurang lebih 10 sampai 15 hari. dan dilakukan dengan urut agar hasilnya maksimal. berikut langkah langkah yang perlu dilakukan.
Hari pertama (pengisian air dan penjernihan)
Isi kolam dengan air yang jernih setinggi 1 meter. nyalakan aerator dengan tekanan kuat setiap hari 24 jam nonstop. Bila air kurang jernik dapat dilakukan penjernihan menggunakan kaporit (chlorine). Tabutkan kaporit kedalam kolam kurang lebih 30 ppm/m3 kedalam kolam selama tiga hari. Efek kaporit akan hilang setelah 3 hari. Selain menjernihkan kaporit dapat membunuh hama dan penyakit.Hari keempat (penggaraman)
Setelah tida hari dan efek kaporit hilang lakukan penggaraman menggunakan garam grosok. fungsi penggaraman untuk menghambat dan menghilangkan parasit dan bakteri pathogen yang ada didalam kolam. Fungsi lain garam untuk menstabilkan pH air kolam dan juga mengikat ion nitrit. Dosis yang dibutuhkan 3 - 5 kg/m3.Jangan menggunakan garam dapur karena garam dapur sudah melalui proses pabrik yang panjang yang berakibat tidak dapat menghilangkan atau menghambat parasit dan bakteri pathogen. Agar garam larut dengan air secara merata diamkan selama sehari.
Hari kelima (pemberian molase)
Pada hari kelima dapat diberikan molase tetes tebu atau gula merah cair sebanyak 50 - 100 ml/m3. Pemberian molase berfungsi sebagai penghambat pertumbuhan planton (blue Green Algae) agar tidak mendominasi kolam.Molase namtinya juga berfungsi sebagai makanan dari probiotik yang akan diberikan pada hari berikutnya. Pemberian molase juga dapat meningkatkan C:N rasio menjadi lebih tinggi sehingga bakteri heterotroof lebih berpeluang untuk hidup dan mendominasi kolam.
Hari keenam (pemberian probiotik)
Setelah pemberian molase langkah selanjutnya pemberian probiotik kedalam kolam. probiotik inilah yang nantinya akan membentuk flok flok yang siap digunakan sebagai makanan lele secara alami. Untuk memperoleh probiotik dapat dibeli ditoko berikanan atau membuatnya sendiri menggunakan bakteri laktobasilus.setelah pemberian probiotik air didiamkan selama kurang lebih 10 hari. Hal ini bertujuan agar probiotik dapat berkembang dengan baik sengingga pembentukan flok akan lebih maksimal.
ciri ciri air yang siap atau berhasil, air akan berwarna kecoklatan dan berbau khas (tidak berbau busuk). Sekalilagi saya ingatkan selama proses persiapan kolam jangan mematikan aerator agar tingkat keberhasilannya lebih maksimal.
Penting dalam bioflok kolam harus berada ditempat yang teruh untuk menghindari terik matahari berlebih dan menghindari masuknya air hujan. apabila sampai kemasukan air hujan dapat berakibat fatal tehadap kesetabilan kolam karena air hujan bersifat asam. Air yang terlalu asam dapat menghambat pertumbuhan dan dapat berakibat kematian ikan. jadi apabila kemasukan air hujan segera lakukan pengecekan dan segera lakukan tindakan netralisir.
9 komentar
Write komentarMohon informasinya Pak untuk kolam bulat bioflok sebenarnya harus dikasih teduhan agar tidak kena hujan atau tidak? Karena klu saya lht di youtube kbanyakan tanpa teduhan dgn alasan agar bioflok dpt tumbuh lbh max jika terkena sinar matahari. Mohon pencerahannya Pak..trims
Replydiperlukan teduhan terutama pada musim penghujan. air hujan dapat mempengaruhi pH air. selain itu apabila terkena air hujan dan lele diberi makan akan mengakibatkan lele mabuk/kembung yang dapat menurunkan daya tahan dan menyebabkan kematian.
ReplyIjin bertanya pak najib, itu kolam bioflok knpa berbusa ya pak bergelembung, knpa ya pak? Apakah aman? Trimksh
Replymf baru bisa membalas. Itu aman. gelembug muncul karena adanya aerasi yang terlalu banya dan di dalam kolam basih belum ada ikannya. secara umum itu aman karena kualitas air yg digunakan baikdan hasil tes pH jg baik
ReplyUntuk caporit apa sama dengan kapur dolomit pak mohon jawabannya
ReplyTrs pak kalo aeratornya apakah hrs yg tekanan besar trs ntr gmn perhitungan listriknya
ReplyMohon penjelasan apakah selama pemeliharaan masih harus diberi molase dan probiotik ?
ReplyMohon informasi, untuk bakteri starter membuat bioflok pake apa ya
ReplyPermisi gan kalau penambahan molase sama probiotiknya sampai panen berapa kali,atau setiap berapa hari di berikannya.tks
ReplyTerima Kasih anda telah berkunjung dan berkomentar. Kritik dan Saran yang membangun untuk Blog Guyub Tani akan memberikan kembali kontribusi kepada anda. EmoticonEmoticon