Dunia pertanian merupakan hal penting dalam usaha manusia untuk memenui kebutuhan hidup. Hal inilah yang membuat pertanian selalu dikembang dan akan terus dikembang. Tak terkecuali dengan sistem hidroponik yang telah banyak dikembangkan, salah satu pengembangannya yaitu sistem hidroponik NFT (Nutrient Film Technique).
NFT merupakan hidroponik yang dikembangkan oleh Dr. A. J cooper di Glasshouse Crops Research Institute, Littlehampton, Inggris pada tahun 1960-an dan dikembangkan untuk keperluan komersil pada tahun 1970-an.Sebelum munculnya NFT hidroponik identik dengan istilah penanaman tanpa menggunakan media tanam tanah, hal ini bergeser seiring dengan perkembangan teknologi pertanian khususnya hidroponik.
Dalam NFT media tamam hanya menggunakan air sehingga tidak memerlukan media seperti krikil atau sabut kelapa sebagai media tanam seperti dalam sistem hidroponik substrat. Dalam hidroponik NFT air tidak hanya digunakan untuk tempat melarutkan nutrisi (pupuk untuk hidroponik) tetapi juga digunakan sebagai media tanam dan juga tempat tumbuhnya akar. Bahan bahan yang digunakan untuk membuat hidroponik biasanya menggunakan PVC.
Saat ini sudah mulai bermunculan prusahaan yang membuat peralatah hidroponik secara khusus. Akan tetapi di Indonesia para petani banyak yang mengguankan paralon PVC atau menggunakan talang air. Hal ini dikarenakan barang tersebut lebih mudah diperoleh dan harganya relatif lebih murah. Bahan yang dibutuhkan paralon PVC, kranjang kecil ( untuk tempat tanaman), pompa air, selang air, wadah penampung air, dan rak untuk hidroponik.
Untuk membuatnya potong paralon dengan panjang sesuai keinginan kemudian beri luang pada bagian atas dengan ukuran sama besar dengan keranjang kecil. Jarak antar lubang sekitar 20 cm. Susun paralon pada rak, kemdian beri selang air pada salah satu ujung paralon dan selang disambungkan pada pompa air sedangkan pompa diletakkan pada wadah penampung air.
Pada ujung paralon yang lain beri lubang pada bagian bawah dan pasang selang serta salurkan ke wadah penampungan seperti terlihat pada gambar diatas. Hidroponik NFT merupakan jenis sistem hidroponik tertutup yaitu air dialirkan dari penampungan air menuju akar tanaman secara dangkal, kemudian air yang mengalir akan kembali menuju tempat penampungan dan dialirkan kembali menuju tanaman.
Karena proses aliran tanaman yang menggunakan air yang sama tanpa melibatkan air diluar sistem maka disebut sebagai sistem tertutup. Air dialirkan secara konstan dan telah diberi nutrisi yang disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Karena posisi air yang dangkal membuat akar tanaman ada yang berkembang diatas permukan air. Dengan cara ini nutrisi yang telah dicampur dengan air akan lebih mudah diserap tanaman.
Aliran air dalam hidroponik NFT dibantu menggunakan pompa, air dapat dialirkan secara terus menerus dalam 24 jam atau juga dapat dilakukan pada jam produktif (waktu dimana tumbuhan memungkinkan untuk proses fotosintesis) pada saat matahari mulai terbit dan berahir pada saat matahari mulai terbenam. Seperti sistem hidroponik yang lainnya penyerapan nutrisi merupakan hal penting dalam NFT.
Salah satu kendala yang terjadi dalam hidroponik NFT yaitu tidak meratanya aliran air sehingga tanaman tidak dapat menyerap nutrisi dengan sempurna sehingga tanaman tidak dapat tumbuh secara optimal. Jadi aliran air hasus selalu dikontrol dengan baik. Media yang digunakan haruslah bisa mengalirkan air dengan baik contohnya seperti pipa paralon atau talang air. Sebagai contoh menggunakan paralon, paralon diposisikan terlentang dan dari ujung ke ujung dimiringkan 5 derajat.
Pada bagian atas diberi lubang lubang dan diberi keranjang kecil yang berfungsi untuk tempat tumbuh tanaman. Setelah itu air bernutrisi dialirkan dengan pasisi tanaman dapat derendan air tetapi sebagian akar tanaman masih berada diatas dipermukaan air. Air dialirkan dari penampungan dan dikembalikan lagi kepenampungan dan berputar secara terus menerus.
Nutrisi yang diberikan disesuaikan dengan jenis dan tahap tumbuh kembang tanaman. Hal ini penting karena apabila salah pertumbuhan tanaman akan terganggu. Nutrisi perlu dikontrol secara berkala agar nutrisi sesuai kebutuhan. Selain nutrisi hal lain yang perlu di perhatikan yaitu pH air hal ini penting karena keasaman air yang tidak sesuai dapat menggangu proses penyerapan nutrisi.
NFT merupakan hidroponik yang dikembangkan oleh Dr. A. J cooper di Glasshouse Crops Research Institute, Littlehampton, Inggris pada tahun 1960-an dan dikembangkan untuk keperluan komersil pada tahun 1970-an.Sebelum munculnya NFT hidroponik identik dengan istilah penanaman tanpa menggunakan media tanam tanah, hal ini bergeser seiring dengan perkembangan teknologi pertanian khususnya hidroponik.
Dalam NFT media tamam hanya menggunakan air sehingga tidak memerlukan media seperti krikil atau sabut kelapa sebagai media tanam seperti dalam sistem hidroponik substrat. Dalam hidroponik NFT air tidak hanya digunakan untuk tempat melarutkan nutrisi (pupuk untuk hidroponik) tetapi juga digunakan sebagai media tanam dan juga tempat tumbuhnya akar. Bahan bahan yang digunakan untuk membuat hidroponik biasanya menggunakan PVC.
Saat ini sudah mulai bermunculan prusahaan yang membuat peralatah hidroponik secara khusus. Akan tetapi di Indonesia para petani banyak yang mengguankan paralon PVC atau menggunakan talang air. Hal ini dikarenakan barang tersebut lebih mudah diperoleh dan harganya relatif lebih murah. Bahan yang dibutuhkan paralon PVC, kranjang kecil ( untuk tempat tanaman), pompa air, selang air, wadah penampung air, dan rak untuk hidroponik.
Untuk membuatnya potong paralon dengan panjang sesuai keinginan kemudian beri luang pada bagian atas dengan ukuran sama besar dengan keranjang kecil. Jarak antar lubang sekitar 20 cm. Susun paralon pada rak, kemdian beri selang air pada salah satu ujung paralon dan selang disambungkan pada pompa air sedangkan pompa diletakkan pada wadah penampung air.
Pada ujung paralon yang lain beri lubang pada bagian bawah dan pasang selang serta salurkan ke wadah penampungan seperti terlihat pada gambar diatas. Hidroponik NFT merupakan jenis sistem hidroponik tertutup yaitu air dialirkan dari penampungan air menuju akar tanaman secara dangkal, kemudian air yang mengalir akan kembali menuju tempat penampungan dan dialirkan kembali menuju tanaman.
Karena proses aliran tanaman yang menggunakan air yang sama tanpa melibatkan air diluar sistem maka disebut sebagai sistem tertutup. Air dialirkan secara konstan dan telah diberi nutrisi yang disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Karena posisi air yang dangkal membuat akar tanaman ada yang berkembang diatas permukan air. Dengan cara ini nutrisi yang telah dicampur dengan air akan lebih mudah diserap tanaman.
Aliran air dalam hidroponik NFT dibantu menggunakan pompa, air dapat dialirkan secara terus menerus dalam 24 jam atau juga dapat dilakukan pada jam produktif (waktu dimana tumbuhan memungkinkan untuk proses fotosintesis) pada saat matahari mulai terbit dan berahir pada saat matahari mulai terbenam. Seperti sistem hidroponik yang lainnya penyerapan nutrisi merupakan hal penting dalam NFT.
Salah satu kendala yang terjadi dalam hidroponik NFT yaitu tidak meratanya aliran air sehingga tanaman tidak dapat menyerap nutrisi dengan sempurna sehingga tanaman tidak dapat tumbuh secara optimal. Jadi aliran air hasus selalu dikontrol dengan baik. Media yang digunakan haruslah bisa mengalirkan air dengan baik contohnya seperti pipa paralon atau talang air. Sebagai contoh menggunakan paralon, paralon diposisikan terlentang dan dari ujung ke ujung dimiringkan 5 derajat.
Pada bagian atas diberi lubang lubang dan diberi keranjang kecil yang berfungsi untuk tempat tumbuh tanaman. Setelah itu air bernutrisi dialirkan dengan pasisi tanaman dapat derendan air tetapi sebagian akar tanaman masih berada diatas dipermukaan air. Air dialirkan dari penampungan dan dikembalikan lagi kepenampungan dan berputar secara terus menerus.
Nutrisi yang diberikan disesuaikan dengan jenis dan tahap tumbuh kembang tanaman. Hal ini penting karena apabila salah pertumbuhan tanaman akan terganggu. Nutrisi perlu dikontrol secara berkala agar nutrisi sesuai kebutuhan. Selain nutrisi hal lain yang perlu di perhatikan yaitu pH air hal ini penting karena keasaman air yang tidak sesuai dapat menggangu proses penyerapan nutrisi.
Terima Kasih anda telah berkunjung dan berkomentar. Kritik dan Saran yang membangun untuk Blog Guyub Tani akan memberikan kembali kontribusi kepada anda. EmoticonEmoticon