Memilih Kolam Untuk lele Bioflok

May 19, 2017

Salah satu bagian penting dalam budidaya lele bioflok yaitu kolam. kolam merupakan tempat untuk menampung air sebagai habitat lele. bioflok merupakan sistem budidaya intensif sehingga pemilihan kolam yang sesua sangat diperlukan karena apabila salah pilih sistem tidak akan berjalan dengan baik dan berujung pada kegagalan.

Memilih Kolam Untuk lele Bioflok

Sistem bioflok menggunakan kolam bundar sebagai tempatnya. Kolam bundar dipilih karena memiliki keunggulan yang cocok dengan sistem bioflok. Sebenarnya sistem bioflok juga dapat menggunakan kolam bentuk lain seperti kolam persegi panjang, kolam kotak, atau kolam jenis yang lain akan tetapi membuat sistem tidak sempurna sehingga memperbesar potensi kegagalan.

Didalam bioflok air perlu diaduk menggunakan aerator agar kondungan oksigen dalam air menjadi merata dan tinggi. Pada kolam bundar aerator ditempatkan di tengah kolam agar bisa menjangkau keseluruh bagian kolam. Sedangkan apabila menggunakan kolam kotak dan aerator ditempatkan di tengah, oksigen akan sangat sulit menjangkau bagian sudut kolam, sehingga akan terjadi penumpukan amoniak yang dapat menyebabkan ikan keracunan.

Alasan lain kenapa menggunakan kolam bundar karena kolam bundar tidak memiliki sudut sehingga ikan akan berenang berputar terus menerus dan tidak menemukan ujungnya. Berbeda dengan apabila menggunakan kolam kotak yang memiliki sudut biasanya ikan akan berenang dan berhenti di sudut kolam, padahan pada sudut kolam sulit terjangkau oksigen dari aerator sehingga ikan akan lebih mudah mati karena keracunan amoniak.

Ukuran kolam bundar bermacam macam umumnya berukuran antara 1 meter sampai 4 meter dengan ketinggian kurang lebih sekitar 1,1 meter. Diisi air dengan ketinggian kurang lebih 90 sampai 100 cm. penentuan ukuran kolam biasanya berdasarkan luas lahan yang dimiliki atau jumlah produksi yang ingin dicapai pada tiap kolam.

Pada bagian tengah kolam bibuat kemiringan 5 derajat kearah tengah kolam. kemiringan ini berfungsi agar kotoran dan sisa pakan yang tidak berguna lagi dapat terkumpul ditengah sehingga akan memudahkan dalam pembuangan. Selain itu membuat flok yang telah terbentuk akan terkumpul ditengah dan teraduk oleh aerator.

Pada bagian pembuangan diberi saringan agar ikan tidak ikut terbuang pada saat membuang kotoran. Sedangkan pada bagian luar diberi pipa paralon sebagai pembatas air. Tujuannya agar air dalam kolam tidak berlebihan ataupun meluber, apabila itu terjadi lele dapat molompat keluar. Pembatas dibuat dengan ketinggian air maksimal 100 cm di dalam kolam.

Kolam bisa dibuat dari bahan terpal, bener, fiber atau menggunakan bahan dari semen. saat ini sangat populer nggunakan bahan kolam dari terpal karena harganya yang lebih murah dan dapat dipindah pindah. Tetapi umur kolam terpal hanya bertahan kurang lebih 2 sampai 3 tahun tergantung perawatan dan kualitas bahan. sedangkan kolam dari bahan seperti fiber atau semen lebih kuat tetapi harganya jauh lebih mahal.

Dalam budidaya lele sebaiknya kita tidak hanya membuat satu kolam saja. Kenapa? hal ini sangat bermanfaat ketika penyortiran karena kita perlu memisahkan ikan dengan ukuran besar dengan yang kecil agar pertumbuhan lele maksimal, jadi minimal kita memiliki 2 atau 3 kolam. semakin banyak anda memiliki kolam semakin baik dan memudahkan dalam pemeliharaan.

Demikian artikel pentang memilih kolam untuk lele bioflok apabila anda ingin membuat kolam bioflok silahkan baca Membuat Kolam Bulat untuk Lele Bioflok. Semoga artikel ini bermanfaat dan apabila ada pertanyaan silahkan tinggalkan pesan di kolom komentar saya siap membantu. Trimakasih.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

3 komentar

Write komentar
Unknown
AUTHOR
August 31, 2017 at 11:04 PM delete

Permisi mas, ijinkan saya untuk bertanya. Satu Aerator hanya bisa digunakan untuk satu kolam saja, atau bisa bercabang mas?
Terimakasih

Reply
avatar
Najib Sant
AUTHOR
September 1, 2017 at 5:08 AM delete

untuk penggunaan aerator gergantung kapasitas aerator yang digunakan, kalau menggunakan aerator kapasitas kecil tentunya hanya untuk satu kolam tapi bila kita menggunakan aerator yang berkapasitas lebih besar tentu dapat dicabang (disesuaikan dengan kapasitas aerator dan jumlah kolam). banyak pembudidaya yang memiliki kolam dengan jumlah banyak memilih menggunakan 1 aerator kapasitas besar untuk beberapa kolam sekaligus karena dinilai lebih efektif, aman dan mudah perawatannya.

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
September 4, 2017 at 1:33 PM delete

Terimakasih atas jawabannya mas 😊

Reply
avatar

Terima Kasih anda telah berkunjung dan berkomentar. Kritik dan Saran yang membangun untuk Blog Guyub Tani akan memberikan kembali kontribusi kepada anda. EmoticonEmoticon