Cara Bertanam Hidroponik DFT (Deep Flow Technique)

May 17, 2016

Hidroponik DFT (Deep Flow Technique) merupakan jenis hidroponik yang menerapkan aliran nutrisi secara kontinyu. Selain hidroponik DFT ada hidroponik NFT (Nutrient Film Technique) yang juga menerapkan konsep aliran nutrisi secara kontinyu. Pada hidroponik NFT nutrisi dialirkan secara tipis atau dangkal seperti film sedangkan aliran pada DFT lebih dalam sekitar 4 - 5 cm. Penerapan nutrisi yang dalam ini seperti pada hidroponik rakit apung. Jadi DFT juga dapat dikatakan sebagai hidroponik rakit apung yang disirkulasikan.

DFT dikembangkan dengan tujuan mengatasi kekurangan pada hidroponik rakit apung maupun hidroponik NFT. Kedua jenis hidroponik tersebut sebenarnya sudah baik tetapi nasih terdapat beberapa kekurangan. Saat ini DFT banyak dikembangkan karena dinilai praktis dan dapat digunakan untuk menanam dalam jumlah yang banyak. Hidroponik DFT dapat disusun secara horizontal maupun secara berundak undak sehingga efisien diterapkan dilahan yang sempit.

Prinsip Hidroponik DFT (Deep Flow Technique)

Cara Bertanam Hidroponik DFT (Deep Flow Technique)

Prinsip yang diterapkan dalam hidroponik DFT yaitu mensirkulasikan larutan nutrisi dalam aliran sistem tertutup. Dalam hidroponik DFT ada dua bagian yaitu bagian media tanam dan bagian tandon nutrisi serta alirannya.

Pada bagian media tanam dapat menggunakan pipa paralon atau talang air yang diberi lubang pada bagian atas serta ditempatkan netpot pada lubang tersebut. Tanaman diletakan pada netpot yang telah diberi media tanam sehingga tanaman dapat berdiri dengan tegak.

Pada bagian kedua yaitu bagian tandon nutrisi yang berupa wadah yang cukup besar sehingga dapat menampung seluruh nutris. Untuk mengalirkan nutrisi dari tandon nutrisi ke bagian media tanam digunakan pompa listrik yang disalurkan menggunakan pipa pipa kecil pada salah satu ujung paralon media tanam.

Pada ujung yang lain diberikan lubang dengan ketinggian kurang lebih sekitar 4 - 5 cm dari dasar paralon sehingga nantinya dapat membuat genangan larutan nutrisi yang akan merendam sebagian media tanam dan akar tanaman. Pipa pembuangan disalurkan kembali menuju tandon nutrisi sehingga dapat membentuk aliran nutris tertutup.

Untuk menghemat energi listrik dapat ditempatkan timer yang diset menyala pada pagi hari serta akan mati pada sore hari. Agar tanaman mendapatkan oksigen yang cukup tanaman diposisikan setengah dari akar terendam nutrisi sedangkan bagian yang lain akan berada di atas sehingga dapat memungkinkan tanaman menyerap oksigen lebih optimal. Bila anda ingin oksigen dalam nutrisi lebih banyak lagi dapat ditempatkan aerator pada penampungan nutrisi.

Kelebihan DFT (Deep Flow Technique)

Genangan nutrisi yang lebih tinggi memungkainkan tanaman dapat menyerap nutrisi lebih banyak dan optimal. Sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik dan memiliki kualitas tanaman yang jauh lebih baik dibanding dengan metode konvensional. Dalam sistem ini banyak jenis tanaman yang dapat dibudidayakan seperti brokoli, bak choy, bayam, kangkung, tomat, bawang dan tanaman yang lainnya.

Pada hidroponik DFT dapat mengantisipasi pada saat tidak ada aliran listrik ataupun pada saat terjadi kerusakan pada pompa. Hal ini dapat terjadi karena pada saat tidak ada aliran nutrisi pada bagian media tanam masih terdapat nutrisi yang tetap tergenang. Sistem ini dapat menghindarkan dari kematian tanaman akibat sirkulasi yang terhenti.

ketebalan nutrisi yang digunakan membuat tempratur dan nilai ppm tidak seoptimal bila lapisan nutrisi dibuat tipis seperti NFT. Bila rangkaian dibuat panjang memungkinkan tempratur dari nutrisi juga akan meningkat sehingga tidak optimal.

Genangan nutrisi pada bagian media tanam membuat penggunaan nutrisi menjadi jauh lebih bannyak. Banyaknya nutrisi yang digunakan dapat memperbesar biaya porasional sehingga akan mengurangi keuntungan yang diperoleh.

Demikian tulisan mengenai Cara Bertanam Hidroponik DFT (Deep Flow Technique), Apabila ada pertanyaan silahkan tinggalikan pesan anda pada kolom komentar. Semoga dapat menambah pengetahuan serta dapat dijadikan referensi pembelajaran hidroponik.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

1 komentar:

Write komentar
Unknown
AUTHOR
May 31, 2020 at 2:55 PM delete

Itu media tanam pake apa dan pot teremdam nutrisi berapa persen

Reply
avatar

Terima Kasih anda telah berkunjung dan berkomentar. Kritik dan Saran yang membangun untuk Blog Guyub Tani akan memberikan kembali kontribusi kepada anda. EmoticonEmoticon